joshua
01 November 2022
Pada kegiatan jual beli berskala besar, perusahaan tentu tidak jarang mendapati konsumen yang meminta surat pengiriman barang. Terutama, jika jumlah pesanan barang banyak, dan jarak tempuh pengiriman cukup jauh. Namun, ada beberapa jenis surat pengiriman yang perlu diketahui sebagai berikut:
Surat pengiriman barang dibuat untuk mencantumkan rincian barang yang tertera sesuai pesanan. Tentunya, surat jalan ini harus dengan format penulisan yang digunakan untuk melakukan transaksi jual beli.
Hal tersebut diperlukan oleh suatu lembaga seperti perusahaan sebagai arsip dokumen. Salah satunya oleh Mooleh.com sebagai jasa expedisi untuk dalam dan luar negeri.
Beberapa jenis surat jalan yang berasal dari institusi kepolisian ini sifatnya berbayar, tergantung dari tujuan dibuatnya surat tersebut dan resiko yang menyangkut pihak pengirim dan penerima. Surat jenis ini lebih menggunakan format penulisan secara resmi seperti pada surat jalan perizinan.
Surat dinas biasa digunakan oleh pihak yang memiliki keperluan kedinasan, seperti surat jalan tugas dinas, surat jalan perizinan, dan sebagainya.
Surat ini biasanya dibuat secara resmi menggunakan susunan format, Bahasa penulisan baku, identitas nama penulis dan si penerima surat yang jelas.
Surat ini dikeluarkan karena transaksi jual beli yang dilakukan dengan sistem pembayaran kredit. Surat ini ditulis untuk surat order atau pemesanan dengan tujuan sebagai bukti pengeluaran barang.
Surat jalan penjualan barang secara tunai ini dibuat hanya untuk mencatat secara khusus bukti-bukti transaksi jual beli yang dilakukan secara tunai.
Surat dari Drop canvasser ini dibuat dengan tujuan untuk membuktikan riwayat transfer yang keluar dari persediaan Gudang kepada canvasser.
Kuantitas dari surat ini juga ditentukan oleh bagian pengelola pergudangan sesuai kebijakan peraturan perusahaan. Hal ini biasanya disesuaikan dengan jadwal tugas pengelola pergudangan tersebut.
Menitipkan barang tentu harus dilakukan dengan aman, bahkan disertakan juga berkas pendukung yang bisa dijadikan sebagai bukti resmi. Maka, agar barang titipan aman perlu dibuat surat jalan penitipan barang.
Biasanya surat ini ditulis oleh pihak manajemen yang wewenangnya akan dialihkan kepada staf di bagian pergudangan.
Surat ini berhubungan dengan berkas retur pembelian. Format penulisan surat tersebut sesuai dengan transaksi yang ditulis oleh pihak di bagian pembelian barang.
Maka, nilai kuantitas barang yang dituliskan tidak bisa berubah lantaran disesuaikan dengan kuantitas yang sudah tertulis pada retur pembelian sebelumnya.
Berikut informasi yang harus dicantumkan:
1. Nama dan alamat perusahaan.
2. Nomor surat.
3. Tempat dan tanggal pembuatan surat jalan
4. Perusahaan, daerah atau institusi tujuan pengiriman.
6. Rincian semua barang yang dipesan meliputi nama nama barang, jumlahnya, dan harga.
Itulah jenis surat pengiriman barang. Semoga bisa menambah wawasan Anda